Modifikasi kerajinan tangan dari berbagai macam bahan alam
Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Setiap daerah memiliki jenis kerajinan local yang menjadi unggulan daerah. Hal ini karena sumber daya alam setiap daerah berbeda. Misalnya, Plered (Jawa Barat), sumber daya alam yang banyak tersedia tanah liat, kerajinan yang berkembang adalah kerajinan keramik. Palu (Sulawesi Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan tanaman kayu hitam, kerajinan yang berkembang berupa bentuk kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga kerajinan yang berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyatu.
CONTOH KERAJINAN DARI BAHAN ALAM
1) Tembikar
Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh pengrajin. Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu obyek. Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan. Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia.
Asal mula
Gerabah diperkirakan telah ada sejak masa pra sejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam. Situs-situs arkeologi di indonesia, telah ditemukan banyak tembikar yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius seperti upacara dan penguburan. tembikar yang paling sederhana dibentuk dengan hanya menggunkan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik jari), selain itu bentuknya kadang tidak simetris. selain dibuat dengan teknik tangan, tembikar yang lebih modern dibuat dengan menggunakan tatap-batu dan roda putar.
Contoh Macam-macam kerajinan yang dapat di buat dari tanah liat
• Piring
• Kendi
• Tempayan
• Anglo
• Kuali
• Celengan
• Pot
• Gerabah hiasan
Cara pembuatan kerajinan tangan dari bahan alam tanah liat
• Pengambilan tanah liat.
Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
• Persiapan tanah liat.
Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual.
• Proses pembentukan.
Setalah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.
• Penjemuran.
Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setalah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
• Pembakaran.
Setalah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
• Penyempurnaan.
Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi.
2) Kerajinan Tangan dari Janur
Kerajinan Tangan dari Janur -Janur atau daun kelapa biasanya dijadikan hiasan di daerah Jawa, biasanya saat sedang ada acara sunatan, pernikahan, dll. Butuh keuletan dalam membuat dekorasi dari janur ini, alat yang dibutuhkan untuk membuat dekorasi ini adalah pisau, steples dan isinya, jarum pentul, benang kasur, paku, gedebog pisang, bokor, dan tentu saja janur. Umumnya ada 3 macam bentuk kreasi dari janur, yaitu:
1. Kembar mayang
Biasa dipakai saat acara pernikahan, kembar mayang dibuat 2 buah. Melambangkan bahwa sepasang penganting itu harus sama perasaan, hati, dan kehendaknya. Bagian-bagian kembar mayang adalah tatakan, awak, dan mahkota.
2. Mayang sari
Mayang sari umumnya ditempatkan di samping kanan dan kiri kursi pelaminan. Ciri khasnya adalah tinggi sekitar 180 cm, berjumlah dua, bisa kembar ataupun tidak, dan biasanya di bagian atas diberi hiasan buah atau bunga. Bagian-bagian dari mayang sari adalah mahkota, bagian atas, bagian bawah, dan tatakan.
3. Penjor
Penjor biasa dipasang di depan rumah atau gang masuk menuju tempat resepsi, penjor menandakan bahwa sedang ada acara persepsi di lokasi itu. Cara membuat penjor hampir sama dengan kembar mayang dan mayang sari, hanya saja penjor dibuat pada sebilah bambu.
Dekorasi janur ini memang unik, tidak ada di negara lain. Meski sepele namun harus tetap dilestarikan, kalau tidak bisa-bisa diklaim oleh negara lain, oleh karena itu marilah melestarikan budaya kita mulai dari kecil.
3) Kerajinan Anyaman Pandan
Kerajinan Annyaman Pandan adalah kerajinan merangkai dan melipat daun. Untuk kerajinan anyaman pandan ini dipakai bahan daunan sejenis pohon palem atau kelapa dan lontar dan jenis daun rumput seperti pandan dan mendong. Meskipun sifat daun tersebut relatif lebih lemah, namun untuk menjadi bahan anyaman yang siap dipakai, terlebih dahulu harus mengalami pengolahan.
Cara pengolahannya ialah dengan jalan melepaskan lidi dan urat-urat daun dan selanjutnya menghaluskan. Bahan yang terolah menjadi lentur dan luwes dan siap untuk dilipat dan dirangkai menjadi tikar, karpet, alas makan, tas dan topi yang dalam penyelesaiannya dapat dibentuk dan dijahit. Lontar atau daun pandan setelah diolah dipotong-potong menjadi bagian-bagian sama kemudian dimasak dalam air, dilicinkan dan dijemur. Apabila dikehendaki anyaman dengan pola warna, maka sebagian dari bahan dicelup ke dalam cairan pewarna.
4) Ayaman Bambu
Anyaman adalah serat yang dirangkaikan hingga membentuk benda yang kaku, biasanya untuk membuatkeranjang atau perabot. Anyaman seringkali dibuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan, namun seratplastik juga dapat digunakan. Bahan yang digunakan bisa bagian apapun dari tanaman, misalnya inti batang tebu atau rotan atau keseluruhan ketebalan tanaman, seperti misalnya dedalu. Bahan lainnya yang terkenal digunakan sebagai anyaman adalah gelagah dan bambu. Biasanya rangkanya dibuat dari bahan yang lebih kaku, setelah itu bahan yang lebih lentur digunakan untuk mengisi rangka. Anyaman bersifat ringan tapi kuat, menjadikannya cocok sebagai perabot yang sering dipindah-pindah. Anyaman sering digunakan untuk perabot di beranda dan teras
5) Ayaman Rotan
Proses Pembuatan Kerajinan Anyaman Rotan
Untuk pembuatan kursi atau meja diperlukan rotan yang sudah dibersihkan dengan ukuran diameter sekitar 2-3 cm. Rotan dibentuk menurut kerangka kursi atau meja, dengan jalan memanaskan rotan dengan api (setengah dibakar) sampai agak lunak, sehingga dapat dibentuk sesuai dengan keinginan dengan mudah. Jika belum sempurna, rotan dipanaskan lagi dan dibentuk lagi. Demikian seterusnya sampai terbentuk sesuai keinginan. Bahan-bahan kerangka yang satu dengan yang lain dirangkai dengan terlebih dahulu mempergunakan paku atau pasak dan kemudian diikat dengan anyaman menggunakan kulit rotan yang lebih kecil.
Setelah kerangka selesai dibuat dengan utuh,barulah dianyam kulit rotan yang sudah dihaluskan dengan mengamplas keseluruh permukaan bagian klursi yang diperlukan seperti tempat duduk, sandaran, serta kaki dan tangan kursi. Maka jadilah sebuah kursi yang molek, dan untuk memperoleh keindahan yang maksimal diperoleh dengan pelitur atau bahan pewarna.
jenis rotan yang selalu dipergunakan adalah :
• Jenis Saga atau Sego; yaitu yang berdiameter kecil sekitar 0,5 cm.
• Jenis Menau; yaitu rotan yang berukuran besar berdiameter 2-3 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar