Sabtu, 29 Maret 2014

Makalah "Briket Bioarang" sebagai bahan bakar alternatif

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Energi merupakan suatu kompenen kebutuhan hidup yang sangat penting. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan melainkan hanya dapat diubah kebentuk lain yang lebih bermanfaat guna untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti halnya pemanfaatan Minyak bumi dan gas alam sebagai penghasil energi. Terutama negara-negara yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar perindustriannya.
Hal tersebut merupakan masalah besar yang dihadapi manusia dewasa ini. Karena benda tersebut tidak dapat diperbaharui lagi penggunaannya, dan persediaannya makin menipis.

Apabila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus, tanpa memperhitungkan sumber cadangan minyak bumi yang tersisa, maka manusia akan kekurangan sumber energi tersebut. Akibatnya manusia akan kesulitan mendapatkan barang tambang minyak bumi.

Oleh karena itu perlu dipikirkan bahan alternatif baru penghasil energi kalor yang lain. Pemanfaatan bahan organik sebagi pengganti penghasil kalor merupakan hal yang tepat. Karena bahan organik dipastikan selalu dapat diproduksi ulang oleh manusia.

Di Indonesia banyak terdapat lahan-lahan subur yang potensial untuk lahan pertanian bahan organik tersebut. Kebanyakan lahan pertanian di Indonesia ditanami dengan tanaman pangan dan didominasi oleh padi. Karena makanan pokok Indonesia adalah beras. Makanan pokok tersebut diperoleh dari padi yang diolah dipabrik, dan hasil buangan dari proses tersebut adalah sekam padi yang melimpah.
Apabila limbah pertanian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penghasil kalor, maka kalangan masyarakat luas dapat lebih menghemat penggunaan minyak bumi dan gas alam sebagai bahan bakar.
Menanggapi hal itu penulis mencoba mencetuskan untuk mengolah limbah pertanian tersebut menjadi sumber energi kalor pengganti kerosin / minyak tanah yang berdaya guna. Dari hasil telaah pustaka dan pengamatan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memanfaatkan sekam padi sebagai energi kalor dalam bentuk briket bioarang dari bahan tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa itu Kerosin/Minyak Tanah?
2.    Apa fungi minyak tanah dalam kehidupan sehari-hari?
3.    Jika saja Minyak Bumi sudah habis, adakah alternatif lain pengganti kerosin/ minyak tanah?
4.    Apakah sekam padi dapat dibuat energi alternatif pengganti kerosin?
5.    Jika bioarang dari sekam padi dapat digunakan untuk menanggulangi kerosin, bagaimana cara membuatnya dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuatnya?
6.    Bermanfaatkah briket bioarang bagi masyarakat luas ?
  
C.     Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.    Memaparkan kebutuhan akan energi alternatif.
2.    Memberitahukan bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi dan gas alam kepada masyarakat luas.
3.    Memberitahukan pemanfaatan sekam padi yang berlimpah.
4.    Memberitahukan cara pembuatan briket bioarang.
5.    Apa fungsi minyak tanah dalam kehidupan sehari-hari?
 
D.     Manfaat
Manfaat yang diperoleh adalah :
1.    Pengetahuan tentang alternatif pengganti penggunaan bioarang.
2.    Pengetahuan tentang pentingnya bahan organik sebagai alternatif penghasil energi kalor.
3.    Pengetahuan tentang pemanfaatan sekam padi sebagai bahan bakar alternatif.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kerosin
Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. Minyak tanah (bahasa Inggris: keroseneatauparaffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ). Dari website Pertamina diketahui bahwa minyak tanah memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah dibandingkan solar (minyak tanah 0.2 wt% sedangkan solar 0.5 wt%). Kerosin (Minyak Tanah ) Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Trayek didih : 85 sampai 105°C d.
Pemakaian kerosin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin berkurang, sekarang kerosin digunakan untuk pemanasan. Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak. Penggunaannya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan “debris”. Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik asap dan titik beku.
Pemakaian terpenting dari kerosin antara lain:
1.    Minyak Lampu. Minyak tanah dalam lampu mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung pada kekentalan yaitu jika minyak cair kental dan lampu mempunyai tinggi naik yang besar maka api akan tetap rendah dan sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak.
2.    Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak
3.    Bahan bakar motor. Motor berbahan bakar kerosin selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila kadar aromatik di dalam bensin tinggi.
4.    Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa.
5.    Bahan pelarut untuk insektisida Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. Untuk keperluan ini 2 kerosin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu mengandung bahan pengharum (Sumber: Zuhra, 2003).

B.    Pengertian Briket Bioarang dan Keuntungannya
Pada dasarnya briket bioarang adalah salah satu inovasi energi alternatif sebagai pengganti arangkonvensional yang berasal dari kayu. Bahan dasarnya dapat di ambil dari serasah dan daun-daunkering lainnya.
Keuntungan yang diperoleh dari briket bioarang ini antara lain adalah :
1.    Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi
2.    Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional, sehingga meminimalisir  pencemaran udara
3.    Bentuknya lebih seragam dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan alat cetak sederhana
4.    Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaranlingkungan
5.    Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah dan kayu bakar sebagai sumber energi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga
6.    Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu.
7.    Masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa.
C.    Percobaan
a.    Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan bioarang ini adalah:
1.    Drum/Kaleng/gentong/tempat pembakaran. Digunakan untuk pembakaran sekam padi.
2.    Tongkat kayu untuk mengaduk-aduk sekam padi.
3.    Ember tempat mengumpulkan sekam padi hasil pembakaran
4.    Lumpung dan Alu untuk mengahaluskan sekam padi hasil pembakaran
5.    Baskom sebagai tempat membuat adonan
6.    Cetakan sederhana bisa dibua dari kaleng bekas berbentuk lingkaran
7.    Karung sebagai alas untuk menjemur adonan yang sudah di cetak

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bioarang ini adalah:
1.    Arang berasal dari bahan organic yaitu sekam padi (sampah dedaunan dan ranting).
2.    Tepung Kanji digunakan sebagai pelekat.
3.    Air Panas digunakan untuk mencairkan tepung kanji.
4.    Bahan campuran digunakan saat pembuatan adonan jika dibutuhkan. Dengan tujuanuntuk menghemat pemakaian bahan (contoh: ampas kelapa, serbuk gergaji, kertas/Koran).

b.    Cara Kerja
Dalam membuat briket bioarang diperlukan tahap dan proses sebagai berikut :
1.    Pembuatan bioarang
Pembuaan bioarang secara sederhana dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
•    Drum/kaleng pada posisi terbalik di atas tanah pasir. Pasir diperlukan agar bagian bawah drum/kaleng cukup rapat sehingga udara yang keluar masuk melaui drum ini dapat dihalangi.
•    Sekam padi dimasukan kedalam drum/kaleng melaui lubang buatan dan dibakar. Penyalaan awal dapat dilakukan dengan minyak. Selanjutnya setelah api menyala, sekam padi dapat dimasukan dalam dapur pembakaran sedikit demi sedikit agar tidak padam.
•    Setelah api mati dan sekam berubah jadi arang (bukan abu) pindahkan ke ember untuk selanjutnya ditumbuk menggunakan lumpang dan alu yang bertujuan untuk menghaluskan arang.

2.    Pembuatan briket bioarang
Proses pembuatan bioarang dilakukan dengan proses yang cukup sederhana dan tidak terlalu sulit untuk dipraktekan. Proses pembuatannya dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikkut:
1.    Penghalusan bioarang
Siapkan penumbuk, misalnya lesung dan alu, kemudian bioarang yang tersedia ditumbuk halus hingga menjadi tepung arang. Selanjutnya, kumpulkan tepung arang yang terbentuk pada tempat ksusus misalnya ember.
2.    Pengenceran Kanji
Masukanlah kanji ke dalam baskom lalu encerkan dengan air panas hingga terbenuk adonan kanji.
3.    Pencampuran
Campurkan adonan kanji dengan tepung arang ke dalam baskom yang berisi adonan kanji sehingga menjadi adonan yang lengket, kemudian adoanan diaduk-aduk dengan menggunakan tongkat kayu atau sendok besar. Agar pemakaian bioarang lebih hemat adonan dapat diambah dengan serbuk gergaji, ampas kelapa, keras/Koran bekas. Pemakaian tepung kanji yang terlalu banyak dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan menimbulkan asap yang lebih banyak, maka kami menggunkan perbandingan 1 : 9, 1 untuk adonan tepung kanji dan 9 untuk tepung arang.
4.    Pencetakan
Cetak adonan dengan bentuk sesuai dengan cetakan sederhana.
5.    Pengeringan
Pada langkah pengeringan ini, hasil cetyakan dikeringkan selama 2-3 hari.


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan dan membahas tentang kerosin/ minyak tanah berikut masalah briket bioarang sebagai energi alternatif, penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:
1.    Limbah sekam padi dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku briket.
2.    Pembuatan briket bioarang tidak sulit dan tidak membutuhkan biaya mahal dan waktu pembuatan briket bioarang tidak terlalu lama yaitu hanya maksimal 3 hari.
3.    Briket bioarang sangat berguna dan bermanfaat.

B.     Saran
Beberapa saran yang penulis simpulkan sebagai berikut:
1.    Hendaknya pemerintah memperlakukan petani semaksimal mungkin sehingga produsen padi dapat berupaya mengoptimalkan peningkatan produksi pertaniannya guna memenuhi kebutuhan bahan organik.
2.    Hendaknya peneliti mengupayakan mencari bahan bakar organik lainya guna memenuhi bahan alternatif pengganti energi dari hasil tambang dan mengembangkan teknologi pembuatan briket.
3.    Briket bioarang memiliki manfaat yang sangat banyak, sehingga peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengembangkan penemuan ini.
 
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/38121068/17/Kerosin-Minyak-Tanah
www.tempo.co/topik/masalah/1790/minyak-tanah
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekam
http://id.wikipedia.org/wiki/Arang
http://id.wikipedia.org/wiki/TepungKanji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar