Selasa, 10 September 2013

Naskah drama pendek untuk dua orang pemain

Naskah drama pendek untuk dua orang pemain

Sahabat tempat berbagi

Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.

Deni   : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”

Caca   : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”

Deni   : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”

Caca   : “Aku ada masalah, Den!”

Deni   : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”

Caca   : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”

Deni   : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”

Caca   : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”

Deni   : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”

Caca   : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”

Deni   : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”

Caca   : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”

Deni   : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”

Caca   : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”

Deni   : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”

Caca   : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”

Deni   : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”

Caca   : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”

Deni   : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)

Caca   : “Janji.”

Deni   : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”

Caca   : “Udah suratan takdir kali.”

            Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.

sumber : mariasmpn4sda139b21.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar