Minggu, 26 Januari 2014

Contoh cerpen pendek, cita-citaku

Contoh cerpen pendek, cita-citaku 


Masih ingatkah Anda apa yang sempat dikatakan oleh mantan presiden pertama kita (Bung Karno) “Bercita-citalah engkau setinggi langit, maka kamu akan jatuh diatara bintang-bintang”. Kalimat tersebut memberikan arti yang sangat dalam jika kita renungkan.

      Bayu adalah seorang remaja yang dilahirkan dari keluarga kurang mampu. Bukan hanya dilahirkan dari keluarga yang kurang berkecukupan, tetapi Bayu juga sangat tidak beruntung karena kondisi keluarganya jauh dari apa yang dia ekspektasikan.

    Namun, Bayu adalah sosok remaja yang kuat. Dia tidak ingin selamanya merasa terpenjara dengan keadaan yang menyulitkan dia. Bayu tetap berpikir menggunakan naluri sehatnya, dan terus berusaha untuk merubah keadaannya.

       Bayu memiliki sebuah cita-cita terpuji layaknya kebanyakan remaja seusianya. Bayu berharap kelak dia dapat mencapai sebuah kesuksesan sebagaimana yang dia harapkan meski disisi lain dia menyadari bahwa untuk merealisasikan hal tersebut dia harus banting tulang, putar otak, mandiri, dan tidak kenal kata menyerah.

      Sebuah hal yang sangat sulit tentunya, untuk menjalani hari-hari seperti layaknya teman-temannya saja Bayu tidak pernah bisa karena kondisi keluarganya yang sangat membingungkan. Namun, Bayu tetap tegar dan berusaha ikhlas menerima apa yang Tuhan Berikan.

        Hidup adalah untuk memberikan yang terbaik, agar kelak kita akan mendapatkan yang terbaik juga. Hal ini selalu disematkan dalam lubuk hati Bayu ketika dia merasa benar-benar lelah dan disakiti oleh kondisinya.

       Melawan hari dan terus berlari, itulah yang tertanam dalam jiwa remaja ini. Sesulit apapun dia ingin melangkah, dia tetap berusaha untuk melawan sedemikian banyak hal yang menjerat akal dan pikirannya.

      Bayu ingin sukses, dia tidak memberikan ukuran kesuksesannya, yang dia katakan hanya “ketika dirimu menjadi lebih baik dalam hal apapun, maka kamu adalah orang yang sukses”. Begitulah apa yang dikatakan oleh Bayu.

       Hari demi hari, tahun demi tahun, perjalanan demi perjalanan akhirnya Bayu benar-benar mampu menapakkan kaki dilandasan dimana dia kian dekat dengan impiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar