Teknologi yang semakin berkembang menuntut sebuah realisasi yang berdampak positif terhadap kehidupan manusia khusunya di bidang kesehatan. Seiring pesatnya perkembangan teknologi para pendahulu telah berusaha untuk menyempurnakan apa yang telah dan akan diciptakan demi kesejahteraan manusia. Beberapa yang telah diciptakannya kini dapat kita rasakan sedemikian rupa. Hal inilah yang dianggap sebagai hal yang dinilai berdampak positif terhadap kehidupan manusia terutama dibidang kesehatan.
Berikut ini merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari:
- Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat. Penemuandalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya maut, akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar, typus, malaria, TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
- Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak. Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.
- Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga hidung yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-lain.
- Diketemukannya tata menu makan setiap hari. Dengan diketemukannya cara ini, sebagian besar masyarakat telah mengatur menu makan dengan zatvitamin sehingga dapat memperlambat keausan setiap organ tubuh manusia dengan begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lama.
- Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah sehingga sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia.
Menurut penelitian penyakit menular dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur. Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat diketahui proses perkembangbiakan suatu bakteri. Dengan demikian timbullah suatu usaha pemberantasan penyakit menular dengan beberapa cara, diantaranya:
• melokalisasi dan memberikan pengobatan yang tuntas terhadap penderita penyakit menular.
• dengan teknologi dan faslitas pengobatan yang memadai dapat digunakan untuk memberantas penyakit menular.
Berawal dari pemikiran sederhana seperti ini, akan berkembang menjadi suatu hal yang lebih modern dan kompleks.
Teknologi komputer misalnya, banyak mengubah alat-alat kedokteran. Semua informasi medis, termasuk yang dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan monitor detak jantung, sekarang ini dapat ditransmisikan ke dokter lain dalam format digital.
Teknologi transfer gambar juga menjadikan gambar radiologi, misal CT scan dan MRI, bisa segera dikirim ke diagram elektronik dan meja dokter. Pasien rawat intensif, yang selalu dimonitor perawat selama istirahat, juga dapat dimonitor oleh dokter melalui “menara kontrol” dari jarak jauh.
Rekam medik elektronik dan perangkat komputerisasi lainnya membuat pasien serangan jantung bisa mendapatkan obat yang sesuai, dan kadar gula darah pasien diabetes pun bisa terukur.
Telemedicine (pengobatan jarak jauh), yaitu perawatan yang diberikan melaluitelekomunikasi uga turut mambantu dunia kedokteran. Sekarang Telemedicine telah di implementasikan oleh administrator penjara amerika, tempat di mana tahanan diberi jaminan perawatan medis karena jumlah tahanan semakin banyak maka biaya kesehatan pun perlu dikontrol.
Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan
Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru
Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktif yang digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat menimbulkan radiasi yang berbahaya, dan tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang berbahaya.
Efek Ketergantungan
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang bersifat negatif seperti sifat ketergantungan.Parapengkonsumsi obat antibiotik yang banyak beredar di masyarakat ternyata tidak semata-matahanya mengurangi keluhan yang ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda dari masing-masingjenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal tersebut, akan tetapi timbulah suatu kemungkian yang menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi masyarakat dalam mengkaji suatu pengetahuan yang ia dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan masyarakat adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih. Mereka memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk mngurangi berat badan maka salah satu hal yang harusdilakukan adalah mengurangi jumlah porsi serta kuantiatas makanan yang dikonsumsi. Dengan tidak mengkonsumsi nasi dibeberapa periode tertentu serta menggantikannya dengan makanan yang memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah.
Proses Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat
Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di Sekolah Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston yang dialamatkan http://www.livingto100. com, di publikasikan begitu saja kepada masyarakat. Hal ini akan membawa dampak buruk terhadap masyarakat yang meyakini bahwa hasil perhitungan kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara psikologis akan mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi mereka yang tercatat memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang tercatat sebaliknya.
Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin
Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa penggunanya merasa aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi. Sekarang telah diciptakan pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi wanita. Pasien bisa mengirim email untuk meminta rekaman medik ke dokter .Namun hal ini masih dinilai memiliki permaslahan yang kaitannya dengan privasi pasien dan keamanan data tersebut.
Terganggunya Syaraf
Saraf manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah satu contoh printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relative lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix.
Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-RelatedUpper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
- Kesulitan membuka dan menutup tangan
- Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
- Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol atau bahkan memegang mug)
- Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
- Tangan terasa dingin
- Tangan gemetar (tremor)
- Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar